Previous
Next
  • Home
  • »
  • Anak
  • » Pemilihan Terapi Tepat Perlu untuk Keberhasilan Anak Autis

Anak

Pemilihan Terapi Tepat Perlu untuk Keberhasilan Anak Autis

 

Metode pengasuhan anak dengan autisme dengan anak – anak normal, setiap orang tua yang memilikinya perlu ekstra kesabaran dan ketelatenan. Terapi membantu anak berhasil mengejar ketertinggalan mereka sehingga bisa beprestasi seperti anak-anak normal. Untuk itulah orang tua perlu memilih jenis terapi yang tepat.

Disampaikan oleh Melly Budhiman, pakar autis, segera setelah anak dicurigai terdapat gejala autism maka harus diperiksakan ke dokter. Lakukan pengecekan apakah betul anak mengidap autisme a tau tidak.

Terapi autism yang kerap dilakukan antara lain Terapi Sensory Integration, namun bisa juga dengan Terapi Biomedis yakni menggabungkan hasil scan otak untuk menemukan penyebab autism yang mengganggu kerja otak.

Kunci untuk memilih terapi  yang tepat adalah menyesuaikannya dengan kelemahan si anak. Autisme bisa berbeda-beda pada anak, apalagi terapi yang dilakukan juga tidak terbilang murah. Beberapa terapis malah sering mematok biaya mahal begitu ia mendapatkan banyak permintaan.

Selain terapis, jenis terapi yang baik pastikan di dalamnya terdapat seorang psikolog.

Terapi anak autis terbadi dalam beberapa aspek, seperti penerapan pada aspek pendidikan, penyusunan supporting system, pola asuh,  pengelolaan secara medis, musik serta agama.

Pada aspek pendidikan, anak autis memerlukan sistem pengajaran khusus. Anak autis membutuhkan tipe pembelajaran yang lebih intesif antara guru dan murid, berada di lingkungan dengan konsep kekeluargaan sehingga terapi lainnya bisa dilakukan bersamaan.

Untuk pengelolaan anak autis  pendekatan yang kerap dilakukan adalah applied behavior analysis (ABA) dengan tujuan untuk menganalisa dan mengelola perilaku autism. Di dalam pendekatan ini terdapat Pivotal Response Treatment untuk memberikan motivasi, serta Aversive Therapy dengan memberikan kejutan listrik, konon terapi ini cukup kontroversial.

Terapi melalui pendekatan komunikasi antara lain dengan model SCERTS. Model ini mengarah pada pengembangan fungsional komunikasi dan pengelolaan emosi, menggabungkan komunikasi atensi dan permainan simbol. Tak hanya itu terapi lainnya ada pijat, akupuntur hingga musik.

Autis itu beragam, ada yang ringan dan ada yang berat tingkatannya. Perlakuan terapi perlu dilakukan dengan tepat sesuai dengan tingkatannya. Terapis maupun orangtua tidak boleh melakukan terapi sembarangan dan hanya dilakukaan saat masih anak-anak.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.