Previous
Next

Pertanian

Panduan Membuat Lubang Biopori di Rumah

 

Lubang biopori membantu Anda mengatasi genangan air di pekarangan rumah. Meski lahan Anda tergolong sempit namun Anda masih tetap membuatnya agar kemampuan daya serap tanah lebih optimal. Lubang biopori ini pertama kali dicetuskan oleh para peneliti dari Institut Pertanian Bogor. Lubang ini memiliki diameter 10 cm dan efektif membantu menyerap air meski di sebuah lahan kosong seluas + 3 m2.

Bagaimana membuat lubang biopori?

Gali sebuah lubang pada tanah dengan diemeter 8 – 10 meter dan kedalaman 100 cm, usahakan lubang ini tidak melebihi tinggi air tanah di lingkungan Anda. Isi lubang biopori dengan sampah organik mencapai tinggi bibir lubang. Anda bisa membuat lubang lainnya dengan jarak 50 – 100 cm antar lubang.

Konsep kerja lubang biopori

Proses penyerapan air hujan dimulai dari proses pelapukan sampah organik yang sudah diisikan ke dalam lubang-lubang tersebut. Sisa sampah kemudian akan memancing bakteri tanah dan akar tanaman untuk membuat rongga atau jalur ke lubang biopori. Rongga ini menjadi jalan air untuk bisa terserap ke dalam tanah di bagian lainnya.

Rambu-rambu lubang biopori

Menurut Arsitek Indra Zaka Permana, metode lubang biopori ini meskipun sederhana namun perlu memperhatikan rambu-rambu berikut ini:

  • Jangan membuat lubang dengan kedalaman lebih dari 100 cm. Kedalaman ini merupakan zona dimana mikroorganisme dan bakteri pengurai tanah bermukim untuk menguraikan sampah organic.
  • Jangan memasukkan sampah selain sampah organic, selain itu sampah sisa sayuran yang sudah di masak bukan sampah organic dan tidak efektif memancing fauna tanah.
  • Sampah organic yang sudah berubah menjadi humus bisa dikeluarkan dan diganti dengan sampah organic baru pada jangka waktu 5 – 7 hari. Humus ini nantinya bisa Anda manfaatkan untuk pupuk tanaman di pekarangan Anda.
     

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.