Previous
Next
  • Home
  • »
  • Anak
  • » Orangtua, Perlu Waspadai Gangguan Akibat Anak Kurang Tidur

Anak

Orangtua, Perlu Waspadai Gangguan Akibat Anak Kurang Tidur

 

 

Melatih anak untuk berpuasa selama bulan Ramadhan, Anda juga perlu memperhatikan kualitas tidurnya. Karena anak harus terbangun di waktu sahur, dan kurang tidur dari jam tidur yang dianjurkan justru akan membuat suasana hati tidak baik. Akibatnya, ia menjadi sering uring-uringan apalagi jika keinginannya tidak dituruti. Tubuhnya yang lelah akibat kurang tidur sebaiknya jangan disepelekan.

Dalam studi terbaru terungkap bahwa anak yang kurang tidur akan mengalami gangguan perilaku baik di sekolah maupun sosialnya. Penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts General Hospital ini melibatkan ibu dan anak dalam penelitian berskala besar.

Sesi wawancara dalam studi ini meminta partisipan ibu untuk menjawab seputar perkembangan anak-anak di usia 6 bulan, 3 tahun dan 7 tahun.

Selain wawancara terdapat instrument yang diberikan kepada para ibu dan guru anak-anak mengenai evaluasi kemampuan mental dan perilaku di anak, baik itu adanya gejala emosional maupun bagaimana anak berinteraksi dengan teman sebayanya di usianya yang 7 tahun.

Dari hasil tersebut ditemukan bahwa terdapat keterkaitan data antara kurang tidur dan penurunan fungsi anak-anak. Gejala perilaku yang ditunjukan mulai dari anak kurang fokus, mudah cemas,  cenderung hiperaktif, depresi, agresif dan sering melanggar aturan sekolah serta sering bermasalah dengan teman-temannya.

Kecenderungan gangguan perilaku tersebut rupanya banyak ditemukan pada anak dengan latar belakang keluarga berpendapatan rendah atau anak dari ibu dengan pendidikan rendah. Selain itu anak yang kurang tidur disebabkan oleh faktor frekuensi menonton televisi, tingginya BMI (indeks massa tubuh), dan ras tertentu, yaitu Afro-Amerika.

Dalam penelitian ini dikatakan bahwa orangtua sebenarnya baisa mengenai masalah ini sejak dini serta dilakukan pencegahan agar tidak timbul masalah. Rekomendasi lama tidur anak yang direkomendasikan oleh peneliti adalah:

  • 12 jam atau lebih, untuk anak berusia 6 bulan hingga 2 tahun
  • 11 jam atau lebih, untuk anak berusia 3-4 tahun
  • 10 jam atau lebih, untuk anak berusia 5-7 tahun

Ketua tim peneliti, Elsie Taveras, dilansir dari Psych Central berpesan agar orangtua dianjurkan untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tidur anak-anaknya sejak dini.

Nah, seperti dalam penelitian oleh Dr Harriet Hiscock dari Murdoch Childerns Research Institure, Melbourne, anak-anak cenderung mengalami gangguan tidur ketika ia mengalami perubahan pola hidup, seperti anak baru sekolah, atau anak yang berlatih puasa.

Di masa –masa tersebut, Anak akan mengalam gangguan tidur, mimpi buruk dan terbangun tengah malam. Selain itu gangguan lain dikenal dengan ‘sleep onset association disorder’ dimana anak mulai gelisah ketika menghadapi hari-hari pertama di sekolah.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (1)
11 Jan 2018 11:37
almaguna cargo
Terimakasih sudah sharing