Previous
Next
  • Home
  • »
  • Keluarga
  • » Cara Orangtua Menghadapi Teman Imajinasi Anak

Keluarga

Cara Orangtua Menghadapi Teman Imajinasi Anak

 

Teman-teman khayalan bagi anak-anak memang menjadi momen menyenangkan dalam dunia mereka. Menurut Marjorie Taylor, PhD, dari University of Oregon di Eugene, sebanyak 65 persen anak-anak seusia 7 tahun memiliki teman-teman khayalan.

Di masa lalu teman khayalan anak-anak ini membuat orangtua dan bahkan beberapa peneliti tidak nyaman. Namun seperti yang diungkapkan oleh Taylor bahwa penelitian dua decade yang lalu menemukan teman-teman khayalan dapat mempertahankan kesehatan anak-anak dengan cara yang positif.

Sebagai orangtua tentu harus tahu bagaimana menghadapi anak-anak dengan teman khayalan mereka. Membuat ruang untuk teman-teman khayalan adalah salah satu metodenya.

Jika anak Anda memiliki teman-teman khayalan, perlakukan persahabatan mereka dengan penuh perhatian dan ikuti arahan anak Anda. Bermainlah sepanjang jika anak Anda mengundang Anda, namun hati-hati jangan mengambil alih (dimana mungkin menyebabkan “teman” tersebut bersembunyi atau pergi.

Jika mungkin Anda ingin meminjam teman khayalan anak Anda, contohnya, untuk memeriksanya. “jika Anda ragu apakah anak Anda cemas tentang sesuai dan dia tampak tidak bisa mengatakannya kepada Anda, kamu mungkin bisa bertanya jika temannya cemas.

Daripada memperhatikan, nikmatilah (secara diam-diam) ketika teman tak tampak itu nakal atau salah karena bertindak buruk: Anak anak belajar untuk melanggar batas. Namun jangan biarkan teman imajinasi Anda mengganggu kehidupan keluarga Anda. Misalnya, jika anak ingin sebuah tempat untuk temannya di atas meja dan Anda lebih baik tidak bermaun. Anda bisa mengatakan “ Makan malam kali ini temanmu akan makan dengan sendok pura-pura:, atau bahkan, “Ini hanya makan malam untuk keluarga kita, bisakan kamu bertemu temanmu nanti?”

Berhati-hatilah untuk tidak mengambil alih teman khayalan anak Anda. Jangan memanipulasi atau membandingkan anak Anda dengan teman tidak nyatanya. (Ica suka kue pie; mengapa kamu tidak?)

Tentu saja, jangan pernah mengganggu atau meremehkan anak Anda yang memiliki teman khayalan. Jika tidak sering menarik diri, sedih atau tidak bahagia, atau teman imajinasinya  kasar, kamu mungkin perlu mengkonsultasikannya dengan seorang ahli. Pikirkan hal ini sebagai sebuah jendela masuk ke dalam pikiran anak.

 

 

 

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.