Previous
Next
  • Home
  • »
  • Kesehatan
  • » Menguak Keefektifan Sabun Antibakteri Dalam Membunuh Kuman

Kesehatan

Menguak Keefektifan Sabun Antibakteri Dalam Membunuh Kuman

 

Selama ini orang lebih percaya menggunakan sabun anti bakteri yang bisa membunuh kuman lebih banyak daripada sabun biasa. Anggapan ini terbantahkan oleh sebuah penemuan baru dari Food and Drug Administration Amerika (FDA). Menurut FDA, sabun antibakteri tidak lebih efektif ketimbang sabun biasa dalam membunuh bakteri sejenis flu. Disinyalir sabun jenis ini justru mengandung zat kimia yang berbahaya.

FDA mengacu pada temuan tersebut kemudian menghimbau kepada produsen sabun bakteri di Amerika dan seluruh dunia untuk selalu menyertakan data keamanan dan keefektifan produk mereka secara akurat. Label antibakteri pada sabun ternyata perlu diketahui maksudnya.

Dilansir dari Women’s Health Mag, label ‘antibakteri’ dalam sebuah produk mengindikasikan bahwa terdapat kandungan zat tertentu yang berfungsi membunuh bakteri. Zat tersebut biasanya dinamakan triclosan atau tricarban. Sebaliknya, menurut penjelasan Anthony Hay, P.D., associate professor of microbiology dari Cornell University, bahwa sabun pembersih biasa juga bisa membunuh kuman dan bakteri meskipun kedua zat tersebut tidak terkandung di dalamnya.

Sabun sudah berfungsi sebagai antibakteri tanpa tambahan zat antibateri lainnya. Malah tambahan antimikroba bisa membunuh bakteri secara berlebihan yang juga tidak baik untuk tubuh manusia.

Para ahli dari FDA juga memperingatkan bahwa zat kimia di dalam sabun antibakteri tersebut berpotensi berbahaya. Setelah dilakukan studi laboratorium, zat kimia ini justru mengacaukan fungsi kelenjar endokrin yang mengatur kerja hormon di dalam tubuh. Dikhawatirkan sabun antibakteri akan memicu resistensi antibiotik pada tubuh manusia.

Hasil penelitian memang belum diputuskan karena masih memerlukan studi pengembangan. Eksperimen di dalam studi ini juga masih diujicobakan pada tikus dan efeknya terhadap manusia belum diketahui. Bisa jadi bisa diaplikasikan pada manusia sebab jaringan selnya mirip antara manusia dengan tikus.

Setelah dilakukan analisa lebih lanjut, FDA akan membuat peraturan baru untuk produsen sabun. Dianjurkan menunjukkan bahan antibakteri di dalam sabun apakah lebih efektif mencegah penularan penyakit atau tidak dibandingkan sabun biasa. Sebab selama ini produsen hanya menunjukkan produknya aman tanpa bukti detail bahan yang kuat.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.