Previous
Next
  • Home
  • »
  • Agama
  • » Mengenai 6 Agama Asli dari Indonesia yang Tidak Diakui Pemerintah

Agama

Mengenai 6 Agama Asli dari Indonesia yang Tidak Diakui Pemerintah

Kaharingan Dayak

 

Selain keenam agama yang diakui Indonesia, rupanya Indonesia juga memiliki agama asli dan lahir di tanah Indonesia. Keberadaan agama ini sudah ada jauh sebelum keenam agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, BUdha dan Konghucu resmi diakui sebagai agama nasional. Sehingga karena beberapa alasan, agama selain keenam agama tersebut digolongkan menjadi aliran kepercayaan atau animism.

Perlu kita review sejarah agama-agama yang lahir di Indonesia yang sayangnya hingga kini meski tidak diakui masih diyakini oleh beberapa golongan.

1. Agama Sunda Wiwitan

Sunda Wiwitan merupakan agama tertua dan pertama kali dianut oleh golongan masyarakat Sunda di Indonesia. Agama ini bahkan sudah ada sebelum agama Hindu dan Budha dikenal oleh orang Indonesia. Sayangnya, penganut Sunda Wiwitan ini tergolong minoritas sehingga tidak diakui oleh pemerintah Indonesia. Beberapa kawasan yang masih menganut aliran ini adalah daerah Keneke, Banten, Cirebon, Cigugur Kuningan dan Kampung Naga.

Praktik dari aliran kepercayaan ini adalah menyembah roh nenek moyang, dan percaya bahwa ada satu tuhan yang disebut Sang Hyang Kersa.

2. Agama Kejawen pada Jawa Kuno

Sebelum Hindu dan Budha memasuki ranah Jawa, masyarakat Jawa kuno sudah menganut kepercayaan yang cenderung beraliran animism. Banyak kaum meyakini bahwa kepercayaan kejawen bukanlah suatu agama meskipun pada praktiknya menyerupai suatu agama. Semua umat kejawen diajarkan satu misi yakni melaksanakan empat kewajiban saat hidup. Seorang manusia Jawa adalah rahmat bagi diri sendiri dan keluarga. Aliran ini juga percaya bahwa umat manusia adalah ramah bagi sesana dan alam semesta.

3. Agama Marapu Asli di Pulau Sumba

Agama Marapu diyakini oleh masyarakat pribumi di pulau Sumba. Agama ini dipraktikkan oleh para umatnya di gama Marapu dengan melakukan ritual dan kewajiban pemujaan nenek moyang yang sudah meninggal. Bagi umat Marapu, kematian akan mengantar mereka pergi ke tempat yang indah bernama Prai marapu. Tempat ini sangat indah seperti surga yang diyakini oleh agama Islam dan Kristan.

Agama Marapu begitu kompleks namun sudah ada sejak lama. Berbagai upacara dilakukan berhubungan dengan daur ulang kehidupan mulai dari kelahiran, kematian, pernikahan. Mereka merayakannya dengan tradisi pesta besar. Agama ini percaya akan adanya makhluk gaib, kekuatan gaib dan benda-benda yang dikeramatkan.

4. Agama Buhun, agama Sunda yang lain

Agama Buhun juga merupakan agama asli Sunda yang juga disebut dengan jati sunda dan belum terkontaminasi dengan agama  mayoritas. Agama BUhun ini masih murni dan dipeluk oleh generasinya secara turun temurun. Penganut Buhun sangat memuja nenek motang dan mengagungkan peninggalan  leluhur. Para penganut agama ini sudah semakin sedikit dan tinggal di kawasan Bekasi, Jawa Barat.

5. Agama Kaharingan di Suku Dayak Kalimantan

Agama Kaharingan dikenal sebagai salah satu agama asli Indonesia dari Kalimantan. Agama ini dianut oleh suku Dayak sebelum beberapa agama besar masuk dan diresmikan di daerah Kalimantan. Praktik kepercayaan Kaharingan ini percaya akan adanya suatu entitas bernama ranying yang sama dengan Tuhan Yang Maha Esa. Tempat ibadah agama Kaharingan bernama Balai Basarah.

Sebelum Hindu masuk ke Kalimantan pada tahun 1980, agama Kaharingan memiliki banyak penganut. Namun pemerintah menilai agama Kaharingan sama dengan aliran Hindu sehingga dijadikan satu untuk mempermudah administrasi penduduk.  Kini agama ini dikenal sebagai Hindu Kaharingan yang merupakan perpaduan antar dua agama, meskipun demikian beberapa golongan masih menganut Kaharingan murni.

6. Agama Ugamo Malim Suku Batak Sumatera

Agama Ugamo Malim ini adalah agama asli suku batak di daerah Danau Toba. Masyarakat Batak memeluk agama ini sebelum agama besar seperti Kristen dan Islam masuk. Praktik agama Ugamo Malim mirip dengan Yahudi kuno. Meski sudah mulai dilupakan, masih ada sekitar 35 generasi suku batak yang masih meyakininya. Ugamo Malim percaya akan Tuhan YME yang bernama Debata Mula Jadi Na Bolon. Mereka percaya Tuhan menciptakan alam sememsta, bumi, manusia dan segalanya.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.