Previous
Next

Keluarga

Kiat Menata Hidup Pasca Perceraian

Perkawinan yang memang tidak bisa dipertahankan kerap membuat pasangan menikah mengambil jalan terakhir yaitu perceraian. Perceraian yang memang tidak bisa dihindari ini biasanya meninggalkan bekas luka akibat kegagalan berumah tangga. Tentu saja setelah perceraian, setiap pasangan akan mengalami trauma yang cukup dalam.

Pasca perceraian, hal yang tepat dilakukan adalah menata kehidupan yang baru dengan belajar dari masa lalu. Namun trauma sering menjadi kendala seseorang untuk bisa menata hidupnya kembali. Tak mudah memang menerika kondisi tersebut, biar bagaimanapun hidup Anda terus berjalan dan sudah saatnya Anda melanjutkan hidup.

Apalagi dengan Anda dan pasangan yang sudah dikarunai anak. Ketakutan terbesar adalah ketika anak tidak bisa menerima perceraian orang tuanya. Di satu sisi ia juga membutuhkan sosok orangtua dan ia juga butuh waktu untuk menerima keadaan tersebut. Berikan waktu untuk anak agar ia bisa menyesuaikan keadaan sebelum Anda berniat membina rumah tangga baru.

Dalam menentukan target menikah kembali tidak perlu terburu-buru. Tentukan dengan sangat bijaksana serta belajar dari pengalaman buruk Anda sebelumnya. Kehidupan rumah tangga yang melibatkan anak yang masih berusia dini tidak akan semudah Anda ketika menikah pertama kali. Anak pun memiliki hak untuk mengenal calon Anda yang nantinya akan menjadi orangtuanya.

Dalam mengenalkan teman baru pastikan anak sudah dalam kondisi stabil tidak sedang trauma akibat perceraian Anda. Lakukan perkenalan ini setahap demi setahap dan sangat hati-hati. Perhatikan reaksi anak terhadap calon Anda. Jika anak sudah merasa nyaman dan Anda merasa mantap dengan calon Anda maka Anda sudah bisa melangkah ke jenjang lebih jauh.

Monty Satiadarmda, seorang psikolog menyarankan bahwa Anda tidak  perlu terburu-buru ketika memang ingin menata hidup dengan lebih baik. Jangan buru-buru mencari teman kencan kemudian mengenalkannya kepada anggota keluarga.

Anak, disamping Anda masih memiliki masalah dengan suami, tentu saja merasa kehilangan sosok salah satu orangtua. Ia juga akan menata hidupnya pasca kehilangan salah satu sosok orangtuanya. Perhatikan Anda sebagai orangtua tunggal kini sangat dibutuhkan oleh anak. Ketika Anda sudah hadir bersama oranglain tentu saja akan membuat anak terancam kehilangan kasih sayang Anda.

Jangan tunjukkan perubahan perilaku yang mencolok di depan anak. Anak yang seolah-olah tak peduli bukan berarti anak merasa tidak berdaya dengan  perilaku Anda, bisa jadi itu adalah sebuah bentuk protes karena ia kehilangan kasih sayang dari Anda.

Dengan calon pendamping, hindari bersikap romantis, sebaliknya bersikaplah dengan hubungan formal dan tetap memberikan perhatian kepada anak. Biasanya anak akan bersikap menghindar namun sebenarnya iaa hanya perlu bertahap dalam memasuki kehidupan baru dengan sosok orangtua yang selama ini ia idamkan.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (1)
12 Dec 2017 15:56
almaguna cargo
Terimakasih ,, artikelnya sangat membantu.