Previous
Next

Mahasiswa

Inilah Manfaat dan Kendala Mahasiswa Sekolah di Jepang

 

Pelajar Indonesia banyak sekali yang menginginkan melanjutkan studi ke Jepang. Beberapa dari mereka yang tak punya banyak biaya harus bertarung demi mendapatkan beasiswa. Pelajar lain juga ada yang sudah siap secara materi ada yang mendapatkan dukungan penuh dari orangtua ada juga yang masih bingung dan sekedar ikut-ikutan.

Apa yang membuat mereka tertarik untuk kuliah ke Jepang? Bahkan pertanyaan ini sering muncul ketika para pelajar melakukan tes beasiswa ke Jepang.

Beberapa dari mereka beralasan bahwa Jepang adalah negara yang memiliki keunggulan secara teknologi. Jepang adalah negara maju dan populer di bidang industri material, seperti semikonduktornya. Maju juga di bidang elektronika, sistem informasi, kedokteran dan lain-lain. Jadi, itulah mengapa para pelajar yang tertarik dengan teknologi memilih Jepang sebagai tujuan studi.

Rupanya tak hanya itu saja, para pelajar juga tertarik dengan keunikan budaya di Jepang, misalnya animasi Jepang (anime), berbagai jenis game, dan aspek budaya lain yang sangat mudah ditemukan di setiap sudut kota-kota di Jepang.

Sekolah-sekolah di Jepang sangat bertanggungjawab terhadap masadepan alumninya. Para mahasiswa di tingkat akhir akan dibimbing oleh seorang profesor (sensei), dan mulai mencari pekerjaan (shushoku karsudo). Para sensi ini sangat berjasa karena ia akan mengerahkan jaringan dan kekuatannya agar anak didiknya mendapatkan pekerjaan yang layak.

Banyak sensi mengalami beban moral jika anak didinya belum mendapatkan pekerjaan. Sehingga sebelum lulus banyak mahasiswa sudah mendapatkan kontrak oekerjaan. Sensei akan merasa bahagia jika anak didiknya sukses di akhir sekolahnya.

Jepang juga memiliki banyak perusahaan yang membuka lahan bisnisnya di Indonesia. Sehingga negara ini membutuhkan tenaga-tenaga Indonesia yang selain kompeten di bidangnya juga memiliki pengetahuan tentang budaya kerja dan gaya manajemen di perusahannya. Apalagi pelajar yang paham bahasa Jepang sanagt berpeluang bekerja di Indonesia bersama perusahaan Jepang itu.

Sebagai negara bisnis terkemuka, Jepang tidak hanya dipenuhi dengan perusahaan-perusahaan nasional, namun juga banyak perusahaan internasional non-Jepang. Umumnya perusahaan ini juga melakukan rekrutmen di beberapa universitas memberikan peluang bagi para mahasiswanya. Para mahasiswa yang bisa diterima di perusahaan sejenis itu akan bekerja di luar Jepang, seperti di Eropa dan Amerika.

Nah, apa sulitnya saat bersekolah di Jepang?

Faktor biaya adalah nomor satu. Jepang termasuk salah satu negara dengan biaya hidup yang cukup tinggi. Satu mahasiswa harus membayar kepada universitas negeri setahun sekitar Rp 50 juta rupiah dengan biaya hidup rata-rata 7-8 juta sebulan.

Mungkin bagi mahasiswa berprestasi atau yang memiliki mahasiswa sedikit terbantu karena pihak universitas akan memberikan pembebasan dan diskon biaya kuliah. Ukuran mahal di Jepang itu relative tergantung dari kemampuan keuangan mahasiswa Indonesia yang bersekolah di sana.

Bahasa faktor mahasiswa enggan kuliah ke Jepang. Fase belajar bahasa Jepang minimal membutuhkan waktu setahun. Banyak mahasiswa menganggap fase ini cukup membuang waktu dan biaya. Sedangkan mereka lebih senang pergi ke negara-negara yang menggunakan bahasa Inggris.

Belajar bahasa Jepang juga dianggap cukup susah sehingga banyak mahasiswa kurang berminat untuk sekolah di Jepang.

Jika dipertimbangkan dengan baik-baik, belajar bahasa asing selain bahasa Inggris juga taka da salahnya. Memiliki kemampuan bahasa selain bahasa Inggris akan memberikan nilai lebih ketika kita berkarier. Sudah banyak orang cakap dalam berbahasa Inggris maka kenapa kita tidak mencoba bahasa asing lain, Jepang khususnya.

Intinya, tak ada kata terlambat untuk belajar dan jangan menyerah sebelum memulai. Ada banyak jalan menuju Jepang.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.