Previous
Next
  • Home
  • »
  • Dunia Kerja
  • » Ini Alasan Mengapa Karyawan Sakit Flu Tetap Masuk Kerja

Dunia Kerja

Ini Alasan Mengapa Karyawan Sakit Flu Tetap Masuk Kerja

 

Virus flu yang menyerang manusia tidak pernah mengenal waktu dan musim. Begitu Anda kelelahan virus flu akan masuk ke tubuh manusia dan menyebabkan Anda mengalami demam, batuk hingga pilek. Bisanya jika tidak terlalu parah Anda yang terserang flu masih bisa melanjutkan aktivitas. Sebenarnya, ketika  flu menyerang haruskah Anda masuk bekerja?

Dalam sebuah laman The Atlantic disebutkan ketika Anda sedang flu namun tetap masuk bekerja sebenarnya bukanlah hal yang tepat. Masalah flu terkadang bisa mengganggu produktivitas di penderita flu serta meningkatkan risiko rekan kerja tertular. Virus flu adalah virus yang bisa menular dengan cepat melalui udara, misalnya ketika si penderita tidak memakai masker atau menutup mulut saat bersin.

Menurut sebuah penelitian, dianjurkan penderita flu untuk tinggal di rumah daripada  memaksakan diri bekerja meskipun badan tidak enak sehingga kehilangan waktu bekerja produktifnya.

Anehnya, banyak orang tidak menyadarinya bahaya flu tersebut, dan dengan berbagai alasan tetap kuat bekerja. Flu yang tidak parah membuat para karyawan menguatkan diri untuk bekerja, namun apakah mereka tidak khawatir bisa menulari teman lainnya.

Sebuah survei konsultan industry makanan, Alchemy, dilaporkan sebanyak 51 persen pekerja di industry makanan di Amerika tetap bekerja meskipun sedang sakit. Tentu saja hal ini sangat mengakhawatirkan melihat bahwa mereka bekerja di industri makanan. Keamanan makanan menjadi sangat riskan.

Ada beberapa alasan yang mendasari para pekerja takut meminta ijin sakit dari kantor. Mereka tidak ingin mengecewakan rekan kerja karena mereka memiliki job desk yang sama, dan mereka tidak ingin dipotong gaji.

Sebanyak 45 persen responden menyetujui alasan tersebut. Selanjutnya sebanyak 34 persen responden mengaku tidak berpikir bahwa penyakit flu mereka akan menulari rekan kerjanya.

Anehnya lagi, sebanyak 42 persen karyawan mengaku meereka tetap masuk kerja meskipun sakit  karena pekerjaan menumpuk.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.