Previous
Next
  • Home
  • »
  • Ekonomi
  • » Budaya Tips Mulai Dihapuskan di Restoran New York

Ekonomi

Budaya Tips Mulai Dihapuskan di Restoran New York

 

Apakah Anda terbiasa memberi tip kepada para pelayan ketika makan di restoran? Di New York, tradisi ini sudah ada sejak sebelum Patung Liberty didirikan. Di Amerika Serikat, tips ini merupakan tren social bagi seluruh orang.

Kini, tradisi memberi tip ini tampaknya akan segera pudar gaungnya. Sesuai yang dikemukakan oleh Danny Meyer, pemilik restoran Shake Shack, bahwa pemberian tips ini sama halnya dengan gratifikasi.

Menurut Meyer, dirinya bermaksud menghilangkan tradisi memberi tip untuk 13 restoran miliknya di New York, termasuk di Shake Shack yang merupakan tempat favorit para turis. Penghapusan budaya tersebut juga dilanjutkan dengan rencananya meningkatkan upah dasar para koki dan pelayan, yakni menaikkan harga dasar makanan adna minuman di restorannya.

Meyer juga menambahkan, gratifikasi sebagai tips ini menimbulkan kesenjangan antara para pelayan dengan chef dan pekerja dapur. Para pelayan bisa mendapatkkan puluhan miliar dolar per  tahun dari tips, sedangkan karyawan restorannya lainnya seperti chef dan pekerja dapur tidak mendapatkannya.  Mereka tidak mendapatann bagian dari gratifikasi tersebut sehingga kesannya tidak adil.

Praktik ini susah dihilangkan dalam satu malam karena sudah mengakar kuat bagi para pengunjung restoran.

Beberapa restoran di New York, seperti yang dilaporkan juga oleh Reuters, sudah berusaha menghentikan praktik ini, bahkan ada yang sudah berhasil. Beberapa restoran juga melakukan kebijakan pemberian tip melalui tip dasar pada cek. Hanya saja, karena sudah membudaya, pemberian tip atas jasa para pelayan masih saja dipraktikkan secara luas.

Dengan langkah yang dilakukan Meyer, seharusnya hal ini juga membuat industry restoran lainnya mulai berpikir tentang tradisi yang dianggap kurang adil ini. Para ahli menyarankan beberapa hal, seperti menghentikan gratifikasi dengan menciptakan lingkungan kerja yang lebih adil untuk seluruh pekerja restoran.

Menurut Cydna Boudae, dosen di Universitas Perhotelan dan Pariwisata Tisch Center, New York, perlu waktu lama unntuk menerapkan penghapusan gratifikasi pada industri besar seperti restoran.

Seperti kebijakan yang diterapkan oleh Meyer tersebbut bisa menjadi bagian dari gerakan nasional yang tengah dikembangkan. Gerapan tersebut antara lain menuntut upah minimum per jam sebesar US$15 attau Rp 204 ribu untuk pekerja restoran fastfood dan bisnis jasa lainnya.

Sebaliknya, Asosiasi Restoran Nasional Amerika Serikat menentang tuntutan upah minimum tersebut bagi para keryawan, karena bisa mencekik para pengusaha. Menurut asosiasi tersebut, pihak restoranlah yang harus memutuskan bagaimana kebijakan tip untuk restoran mereka sendiri daripada mengikuti prakarsa Meyer.

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.