Previous
Next
  • Home
  • »
  • Binatang
  • » Belajar Menjadi Orang Tua yang Baik Melalui Burung Laut

Binatang

Belajar Menjadi Orang Tua yang Baik Melalui Burung Laut

 

Menjadi orang tua yang baik merupakan tantangan tersendiri apalagi untuk para orangtua baru. Ketika sepasang orang tua harus berbagi tugas rumah tangga mereka kerap membedakan tugas berdasarkan gender. Tidak demikian dengan burung laut yang tidak mengenal gender, dimana mereka akan saling bergantuan merawat anak dan mencari ikan.

Linda Takahashi, Anne Storey, Sabine Wilhelm dan Carolina Walsh dalam jurnal iThe Auk: Ornithological Advances edisi Juli 2017 mengungkapkan hal tersebut. Bahwa para peneliti telah menemukan perilaku parents-being pada burung laut.

Burung laut dalam satu musim kawin hanya menghasilkan satu telur  saja. Sedangkan ketika bertugas sebagai orangtua mereka akan bergantian atau menentukan giliran untuk menjaga anak atau mencari ikan. Perilaku ini mereka tunjukkan melalui cara saling merapikan bulu satu sama lain dan pertukaran tugas ini terjadi tiga hingga empat kali dalam sehari.

Perubahan ini meskipun demikian tidak berjalan lancer. Seperti diungkapkan oleh Walsh, seorang peneliti perilaku hewan di Memorial University of Newfoundland, Kanada melalui ScienceNews, ia mendokumentasikan dalam bentuk video 16 pasang burung laut dan pertukaran peran tersebut terjadi hanya 198 kali.

Orangtua burung laut juga bias gagal dalam bertukar peran yang ditunjukkan dengan akan melompati anaknya beberapa kali kemudian saling merapikan bulu sebelum salah satu terbang mencari ikan. Tindakan ini menunjukkan seolah-olah mereka enggan meninggalkan koloni.

Kejadian ini terjadi satu dari lima kali pertukaran, misalnya ketika burung kembali dari laut dan tidak membawa ikan tangkapannya.

Menurut para peneliti tersebut, burung laut orangtua yang tidak mau bertukar peran menunjukkan gerakan lambat saat merapikan bulu pasangannya. Mereka tidak mau berpindah posisi sehingga membuatnya memaksa pasangan untuk mencari ikan lagi di laut.

Saat menentukan giliran, ritual ini juga dikatakan oleh Walsh sebagai cara mengomunikasikan kesehatannya. Menahan penataan bulu dan mengundur ritual pertukatan peran dapat menunjukkan bahwa burung laut sedang tidak sehat sehingga mereka akan bernegosiasi dengan pasangannya agar bias beristirahat dari tugasnya.

Burung-burung laut yang terbang ke laut untuk mencari ikan cenderung menguras energy lebih banyak sebab mereka tidak memiliki sifat aerodinamis. Burung laut akan tampak aneh ketika mereka terbang dengan sayap yang lebih cocok untuk berenang.

Selain kesehatannya yang tidak baik, berat tubuh dan tingkat metabolisme menjadi faktor kecepatan bertukat peran. Berat tubuh yang lebih rendah dan metabolism tingga akan lebih lambat dalam merapikan bulu pasangannya.

Penelitian Walsh ini juga menunjukkan adanya kemungkinan perceraian pada sepasang burung laut, ditunjukkan dengan lebih lambat dalam merapikan rambut atau waktu ritual yang lebih lama. Perilaku ini menunjukkan bahwa mereka sedang menghadapi masalah rumah tangga.

 

(adeg/Carapedia)
Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (0)
Belum ada komentar untuk produk ini.