Previous
Next

Proposal

Contoh Proposal Skripsi

Skripsi merupakan salah satu syarat  untuk mendapat gelar kesarjanaan. Oleh karena itu, setiap mahasiswa semester akhir pasti akan disibukkan dengan menyusun skripsi. Sebelum memulai menyusun skripsi, hal pertama yang harus dibuat adalah menyusun proposal skripsi dan setelah proposal skripsi di setujui maka langkah selanjutnya baru kemudian mulai menyusun skripsi.

Banyak mahasiswa yang harus mengulang / mengganti proposal skripsi yang mereka ajukan, dan tentu saja ini sangat memakan waktu. Oleh karena itu, peran proposal skripsi sangat penting. Seperti halnya proposal penelitian, proposal skripsi juga harus memuat segala hal tentang apa yang akan diteliti secara ringkas dan padat. Sehingga dengan membaca proposal skripsi tersebut dosen pembimbing kita bisa tahu kemana arah penelitian skripsi kita nantinya.

 

BERIKUT INI CONTOH PROPOSAL SKRIPSI

 


JUDUL:

SENTER DENGAN ISI ULANG DARI SUMBER ENERGI NON LISTRIK

 

 

BAB I PENDAHULUAN


A.   Latar Belakang Masalah

Kebutuhan manusia saat ini cenderung bergeser pada kebutuhan yang bersifat praktis serta efisien. Pola hidup yang dituntut serba cepat membuat menusia selalu melakukan inovasi terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi. Begitu juga yang terjadi pada perkembangan dalam dunia elektronika.

Senter merupakan salah satu hasil teknologi yang banyak dimanfaatkan oleh manusia. Sebagai alat yang bisa memancarkan cahaya, senter sangat dibutuhkan pada saat kondisi gelap maupun dalam kondisi cahaya yang kurang. Senter paling sering digunakan oleh nelayan, petugas poskamling, ataupun rumah tangga saat terjadi mati lampu.

Sebagai salah satu sumber cahaya yang praktis, senter yang biasanya menggunakan sumber energi dari baterai, baik baterai yang sekali pakai maupun baterai yang rechargable (bisa dicharge). Kebutuhan akan sumber energi bagi senter sangat tergantung dengan ketersediaan baterai cadangan dan ketersediaan listrik dari PLN. Jadi bisa dibayangkan bagaimana repotnya apabila saat senter sangat dibutuhkan dan ternyata tidak tersedia baterai cadangan maupun jauh dari sumber listrik PLN

Untuk mengatasi kerepotan diatas, dibutuhkan suatu sumber energi alternatif yang tidak bergantung pada baterai cadangan maupun sumber listrik dari PLN sehingga apabila diperlukan sewaktu waktu senter dapat digunakan dalam kondisi apapun


B.    Perumusan Masalah

Sumber energi senter yang biasanya terdiri dari baterai sekali pakai ataupun baterai yang bisa di isi ulang yang sangat tergantung dengan listrik PLN. Sehingga terkadang pada saat senter masih harus digunakan tetapi ternyata baterai cadangan tida tersedia atau listrik PLN sedang padam maupun jauh dari sumber listrik PLN akan menimbulkan suatu kerepotan. Oleh karena itu dibutuhkan sebuah senter yang bisa digunakan setiap saat tanpa harus bergantung pada kedua sumber energi tadi. Masalahnya adalah bagaimana menciptakan sebuah senter yang bisa digunakan setiap saat dan dimaan saja tanpa harus bergantung pada ketersediaan listrik PLN
 

C.    Tujuan

Menciptakan sebuah senter yang bisa digunakan setiap saat dan kapan saja tanpa harus tergantung pada ketersediaan listrik PLN

 

D.    Kontribusi

Senter yang dihasilkan dari penelitian ini nanti sangat diharapkan dapat mengatasi masalah kehabisan ataupun kelangkaan sumber energi pada saat senter benar-benar dibutuhkan sebagi sumber cahaya.

 


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan permasalahan dan upaya penyelesaiannya. Bila diperlukan ada hipotesa bahwa masalah yang ada dapat diselesaikan dengan sistem/alat yang dibuat.
 

 

BAB III METODOLOGI

A.    Prosedur Perancangan
Langkah-langkah Tata cara yang akan dilakukan untuk menciptakan senter  dengan menggunakan pengisi baterai dengan induksi elektromagnetika mulai dari awal hingga akhir adalah seperti yang ditunjukan dalam Gambar 3.1.
 





Gambar 3.1 Prosedur perancangan

 

 


B.   Analisis Kebutuhan
Sesuai dengan penyelesaian masalah yang akan dilakukan, kebutuhan pokok yang harus ada pada senter tersebut yang hendak dibangun adalah:

  1. Senter yang diciptakan harus dapat digunakan dalam  waktu yang  lama dan dapat menghasilkan intensitas cahaya yang dapat memenuhi kebutuhan.
  2. Pengisian baterai harus dapat dilaksanakan sewaktu-waktu, baik pada saat energi baterai sudah habis atau hanya sekedar untuk menambah cadangan energi pada senter
  3. Berat senter tetap harus relatif ringan sehingga mudah dibawa dan mudah pula dalam pengisian.


C.    Spesifikasi dan Desain
Secara umum senter yang dirancang mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

  • Menggunakan baterai HP
  • Lampu yang digunakan adalah LED 
  • Senter mempunyai ukuran panjang 25 cm dan diameter 4 cm
  • Pengisian dapat dilakukan dengan kecepatan kocok 50 kali permenit
  •  

Dengan spesifikasi di atas maka komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun dan menguji senter ini adalah:

  1. Komponen berupa:
  • Baterai HP Nokia 3,6 volt 600 mAh
  • Lampu LED 3,6 volt
  • Penyearah, dengan 4 buah diode silikon 1N400
  • Mengunakan magnet silinder
  • Kumparan dengan kawat 0,2 mm 2000 lilitan
  • Saklar dan casing

       2.   Alat uji yang digunakan untuk menguji adalah:

  • Voltmeter DC, Ampermeter DC, Luxmeter dan Stopwatch
  • Diagram blok rangkaian senter yanag dirancang adalah seperti terlihat pada gambar 3.2.

 





Gambar 3.2 Blok diagram rangkaian senter

 


Keterangan gambar :

  1. Induksi                            : Berfungsi sebagai penyedia tegangan
  2. Dioda penyearah        : Berfungsi sebagai pengubah tegangan AC menjadi  tegangan DC.
  3. Baterai                            : Berfungsi sebagai penyimpan tegangan
  4. Sakelar                           : Berfungsi sebagai pemutus dan penghubung arus  listrik dari    sumber ke pemakai / beban
  5. LED                                  : Berfungsi sebagai pemancar cahaya.
     


D.   Implementasi dan Verifikasi

Setelah jelas spesifikasi dan desain, selanjutnya dilakukan pembuatan dan perakitan masing-masing komponen. Untuk mengetahui apakah masing-masing blok sudah dapat bekerja dengan baik perlu dilakukan verifikasi. Dengan demikian bila ada kesalahan atau kekurangan dapat diperbaiki terlebih dahulu sebelum dirangkai dengan blok yang lain.


E.    Validasi
Pada tahap ini dilakukan pengujian senter secara menyeluruh, peliputi pengujian fungsional dan pengujian ketahanan sistem. Pengujian fungsional dilakukan untuk mengetahui bahwa sistem dapat bekerja dengan baik sesuai dengan prinsip kerjanya. Pengujian ketahanan berkaitan dengan kemampuan senter menyimpan energi, kualitas cahaya yang dihasilkan dan juga seberapa lama senter dapat digunakan. Dari validasi ini dapat diketahui kesesuaian hasil perancangan dengan analisis kebutuhan yang diharapkan.
 

Video

Video seminar proposal skripsi

Ini adalah video tentang seminar proposal skripsi.

(indahf/Carapedia)
Pencarian Terbaru

Cara membuat proposal skripsi. Contoh pembuatan proposal skripsi. Langkah langkah membuat proposal skripsi. Contoh seminar proposal. Cara pembuatan proposal skripsi. Contoh membuat proposal skripsi. Langkah membuat proposal skripsi.

Tata cara membuat proposal skripsi. Cara buat proposal skripsi. Langkah pembuatan proposal skripsi. Contoh prosedur kerja. Contoh seminar proposal skripsi. Apa itu proposal skripsi. Cara membuat proposal penelitian skripsi.

Menyusun proposal skripsi. Contoh proposal seminar skripsi. Https://carapedia.com/contoh_proposal_skripsi_info153.html. Bagaimana cara membuat proposal skripsi. Contoh proposal skripsi. Tata cara pembuatan proposal skripsi.

Tambahkan komentar baru
Komentar Sebelumnya (1)
31 Jul 2015 06:58
Rinto
bisa minta softcopy nya g mas. terima kasih